AHNAF BIN QAIS ADA MENINGGAL ENAM NASIHAT KEPADA KITA SEMUA
Ahnaf bin Qais berkata (demikian).
لَا رَاحَةَ لِلْحَسُوْدِ وَلَا مُرُوْءَةَ لِلْكَذُوْبِ وَلَا حِيْلَةَ لِلْبَخِيْل وَلَا وَفَاءَ لِلْمُلُوكِ وَلَا سُؤْدَدَ لِسَيءِ الْخُلُقِ وَلَا رَادَّ لِقَضَاءِ اللَّهِ
1. Orang yang dengki tidak akan tenteram hatinya.
2. Orang yang banyak berdusta tidak akan memiliki harga diri.
3. Orang yang bakhil tidak mempunyai akal yang cemerlang.
4. Raja-raja tidak akan memiliki sifat amanah.
5. Orang yang berakhlak buruk tidak memiliki kehormatan.
6. Ketentuan Allah tidak akan ditolak."
MENGENAI HASUD, menukil dari al-Badr rahimahullah, yang yang Abdul Mu'thi as-Samlawi berkata, "Orang yang hasud itu akan hancur kerana lima perkara, iaitu dicaci-maki, kesedihan tidak berpenghujung, tertutupnya pintu taufik, musibah datang terus-menerus dan tidak mendatangkan pahala, serta kemurkaan Allah sangat besar akan menimpanya."
Masih berhubungan dengan hasud (dengki), Imam Ali al-Mawardi berkata, "Hakikat hasud adalah merasa sangat sedih atas kebaikan-kebaikan yang ada pada orang-orang mulia. Berbeza dengan al-munafasah (berlomba-lomba), iaitu berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan kenikmatan sama dengan yang dimiliki oleh orang-orang mulia, tanpa membahayakan atau merugikan mereka."
Rasulullah saw. bersabda, "Orang mukmin itu berghibthah (iri dalam hal kebaikan), sedangkan orang munafik itu hasud (dengki)."
Sehubungan dengan kehormatan diri, Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang berinteraksi dengan sesama tanpa menzalimi mereka, bertutur kata baik kepada mereka, tidak mendustai mereka, tidak ingkar janji kepada mereka maka mereka itulah orang-orang yang sempurna kehormatan dirinya, lurus budi pekertinya, dan wajib untuk dijadikan saudara." (Hadis ini diriwayatkan oleh as-Syihab dalam musnadnya)
Berkaitan dengan masalah bakhil, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahawa Rasulullah saw. sangat mencela orang yang bakhil. Di antara sabda beliau adalah, "Makanan dari orang yang dermawan itu menjadi ubat, sedangkan makanan dari orang yang bakhil itu menjadi penyakit." (Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan ad-Daruquthni)
Sebahagian hukama mengatakan, "Orang bakhil tidak akan memiliki teman." Sementara itu, Salleh bin Abdul Quddus mengungkapkan dalam syairnya: "Kebakhilan akan mengungkap aib orang di hadapan manusia; Namun, kedermawanan akan menutupi semua nodanya; Maka tutuplah aibmu dengan kedermawanan; Kerana sungguh aku telah melihat, ia penutup setiap aib;
Berkaitan dengan fakta keempat, Rasulullah saw. bersabda, "Ada dua golongan dari umatku yang apabila mereka baik, umatku akan menjadi baik. Mereka itu adalah para pemimpin dan para fuqaha (ahli hukum Islam)." (Hadis riwayat Abu Nu'aim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda, "Rakyat tidak akan hancur, sekalipun mereka berlaku zalim dan berbuat buruk, selama para pemimpin mendapatkan petunjuk dan terus membimbing rakyat kepada jalan yang benar. Sebaliknya, rakyat akan hancur, sekalipun mereka mendapatkan petunjuk, selama para pemimpin mereka berlaku zalim dan berbuat buruk." (Hadis Abu Nu'aim)
Dalam rangkaian syairnya, Abu Bakar pernah mengungkapkan:
"Jika engkau ingin semua manusia mulia; Tunggulah saat seorang raja berpakaian orang miskin; Dialah orang yang baik perangainya; Layak memimpin dalam urusan dunia dan agama"
Orang yang berakhlak buruk, terdapat beberapa hadis yang menjelaskan masalah tersebut. Di antaranya sabda Rasulullah saw., "Akhlak yang buruk itu tercela, dan orang yang paling buruk di antara kalian adalah yang berakhlak buruk." (Hadis diriwayatkan al-Khatib)
Dalam hadis lain, beliau bersabda, "Sesungguhnya, akhlak buruk itu merusak amal, seperti cuka yang merusak manisnya madu." (hadis diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Kitab Syu'ab al-Iman)
Dalam riwayat lain disebutkan bahawa beliau saw. bersabda, "Hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling baik akhlaknya." (Hadis riwayat At-Tabrani)
#dakwahsantai | #hidupgembira | #hidupikutsyariat | #jiwaselamat
لَا رَاحَةَ لِلْحَسُوْدِ وَلَا مُرُوْءَةَ لِلْكَذُوْبِ وَلَا حِيْلَةَ لِلْبَخِيْل وَلَا وَفَاءَ لِلْمُلُوكِ وَلَا سُؤْدَدَ لِسَيءِ الْخُلُقِ وَلَا رَادَّ لِقَضَاءِ اللَّهِ
1. Orang yang dengki tidak akan tenteram hatinya.
2. Orang yang banyak berdusta tidak akan memiliki harga diri.
3. Orang yang bakhil tidak mempunyai akal yang cemerlang.
4. Raja-raja tidak akan memiliki sifat amanah.
5. Orang yang berakhlak buruk tidak memiliki kehormatan.
6. Ketentuan Allah tidak akan ditolak."
MENGENAI HASUD, menukil dari al-Badr rahimahullah, yang yang Abdul Mu'thi as-Samlawi berkata, "Orang yang hasud itu akan hancur kerana lima perkara, iaitu dicaci-maki, kesedihan tidak berpenghujung, tertutupnya pintu taufik, musibah datang terus-menerus dan tidak mendatangkan pahala, serta kemurkaan Allah sangat besar akan menimpanya."
Masih berhubungan dengan hasud (dengki), Imam Ali al-Mawardi berkata, "Hakikat hasud adalah merasa sangat sedih atas kebaikan-kebaikan yang ada pada orang-orang mulia. Berbeza dengan al-munafasah (berlomba-lomba), iaitu berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan kenikmatan sama dengan yang dimiliki oleh orang-orang mulia, tanpa membahayakan atau merugikan mereka."
Rasulullah saw. bersabda, "Orang mukmin itu berghibthah (iri dalam hal kebaikan), sedangkan orang munafik itu hasud (dengki)."
Sehubungan dengan kehormatan diri, Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang berinteraksi dengan sesama tanpa menzalimi mereka, bertutur kata baik kepada mereka, tidak mendustai mereka, tidak ingkar janji kepada mereka maka mereka itulah orang-orang yang sempurna kehormatan dirinya, lurus budi pekertinya, dan wajib untuk dijadikan saudara." (Hadis ini diriwayatkan oleh as-Syihab dalam musnadnya)
Berkaitan dengan masalah bakhil, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahawa Rasulullah saw. sangat mencela orang yang bakhil. Di antara sabda beliau adalah, "Makanan dari orang yang dermawan itu menjadi ubat, sedangkan makanan dari orang yang bakhil itu menjadi penyakit." (Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan ad-Daruquthni)
Sebahagian hukama mengatakan, "Orang bakhil tidak akan memiliki teman." Sementara itu, Salleh bin Abdul Quddus mengungkapkan dalam syairnya: "Kebakhilan akan mengungkap aib orang di hadapan manusia; Namun, kedermawanan akan menutupi semua nodanya; Maka tutuplah aibmu dengan kedermawanan; Kerana sungguh aku telah melihat, ia penutup setiap aib;
Berkaitan dengan fakta keempat, Rasulullah saw. bersabda, "Ada dua golongan dari umatku yang apabila mereka baik, umatku akan menjadi baik. Mereka itu adalah para pemimpin dan para fuqaha (ahli hukum Islam)." (Hadis riwayat Abu Nu'aim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda, "Rakyat tidak akan hancur, sekalipun mereka berlaku zalim dan berbuat buruk, selama para pemimpin mendapatkan petunjuk dan terus membimbing rakyat kepada jalan yang benar. Sebaliknya, rakyat akan hancur, sekalipun mereka mendapatkan petunjuk, selama para pemimpin mereka berlaku zalim dan berbuat buruk." (Hadis Abu Nu'aim)
Dalam rangkaian syairnya, Abu Bakar pernah mengungkapkan:
"Jika engkau ingin semua manusia mulia; Tunggulah saat seorang raja berpakaian orang miskin; Dialah orang yang baik perangainya; Layak memimpin dalam urusan dunia dan agama"
Orang yang berakhlak buruk, terdapat beberapa hadis yang menjelaskan masalah tersebut. Di antaranya sabda Rasulullah saw., "Akhlak yang buruk itu tercela, dan orang yang paling buruk di antara kalian adalah yang berakhlak buruk." (Hadis diriwayatkan al-Khatib)
Dalam hadis lain, beliau bersabda, "Sesungguhnya, akhlak buruk itu merusak amal, seperti cuka yang merusak manisnya madu." (hadis diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Kitab Syu'ab al-Iman)
Dalam riwayat lain disebutkan bahawa beliau saw. bersabda, "Hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling baik akhlaknya." (Hadis riwayat At-Tabrani)
#dakwahsantai | #hidupgembira | #hidupikutsyariat | #jiwaselamat
Ulasan